Evakuasi mayat tak dikenal dilakukan menggunakan perahu karet BPBD Situbondo. Untuk kepentingan identifikasi, mayat langsung dievakuasi ke ruang jenazah RSU dr Abdoer Rahem Situbondo.
"Kami belum bisa memastikan, apakah mayat itu WNA atau WNI. Masih akan diidentifikasi, makanya langsung dibawa ke RSU Situbondo," kata Kepala Pelaksana BPBD Situbondo, Zainul Arifin.
Keterangan yang dihimpun detikcom, mayat ditemukan mengapung dengan posisi tertelungkup pada jarak sekitar 4 mil dari bibir pantai Kalbut. Rombongan nelayan itu langsung menginformasikan ke pihak Pelabuhan Kalbut dan Satpolair Polres Situbondo.
Agar tidak hilang, rombongan nelayan sempat mengikat jasad mayat ke perahunya. Proses evakuasi baru dilakukan, setelah kapal dan perahu karet tim SAR gabungan tiba di tengah laut. Mayat langsung dibawa ke Pelabuhan Kalbut, sebelum akhirnya dibawa ke kamar jenazah RSU Situbondo.
Saat ditemukan, kondisi mayat cukup membusuk. Diperkirkan korban sudah lebih satu minggu terapung di laut. Sebagian kulit dan wajahnya rusak, mengelupas dan bengkak. Dugaan mayat itu WNA didasarkan pada postur tubuh mayat yang tinggi - besar. Terdapat sejumlah tato di kedua lengan dan dada mayat. Saat ditemukan, jasad korban hanya mengenakan celana jeans.
"Jasadnya memang tinggi - besar, tapi bisa jadi juga itu karena akibat pembengkakan. Makanya kami masih menunggu hasil identifikasi," tegas Kasatpolair Polres Situbondo, AKP Bashori Alwi.
(bdh/bdh)