"Kami ingin menanyakan keseriusan Polri dalam menanganani kasus penembakan aktivis. Sampai mana proses penyelidikan dan penyidikannya," kata Nur Hakim, Koordinator GeMpar usai beraudensi dengan penyidik dari Tim Cobra Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim di gedung Ditreskrimum, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jumat (13/2/2014).
Dalam audensi tersebut, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur seperti Uinsa (Universitas Negeri Sunan Ampel) Surabaya, Universitas Trunojoyo Madura (UTM), STKIP Bangkalan, dan Unsuri Surabaya ini juga meminta polisi untuk tetap serius dan tidak bermain-main dalam menanganani kasus ini.
"Kami meminta, jangan sampai ada transaksional atau meng-SP3 kasus ini. Pak Jumhur dan Pak Anton (penyidik dari tim Cobra Subdit Jatanras) berjanji akan serius dan tidak ada transaksional," terangnya.
Hakim mengatakan, pihaknya sudah menanyakan setiap perkembangan penanganan kasus ini termasuk hasil dari sketsa wajah pelaku. Katanya, ada kemiripan sketsa wajah dengan saksi yang sudah dimintai keterangan.
"Sketsa wajah ada kemiripan. Cuma kepolisian belum bisa menyatakan iya atau tidak, karena masih mengumpulkan alat bukti yang kuat." tuturnya.
GeMpar berharap, agar kasus penembakan Mathur Husyairi (Sekjen Madura Corruption Watch dan juga Direktur CIDe) tersebut dapat terungkap. "Dalam seminggu tidak ada progres, kami akan mengadakan audensi atau demonstrasi," tandasnya.
(roi/iwd)