Pria bernama Nur Hadi, asal Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, itu diduga terjatuh dari atas kereta api yang ditumpangi. Kini jenazah korban masih dalam perjalanan menuju rumah duka.
Kepala Bagian Humas dan Media Pemkab Tuban, Teguh Setyobudi, membenarkan kabar bahwa korban terjatuh dari kereta api. Jenazah korban ditemukan perangkat Desa Sobah, yang kemudian menghubungi petugas stasiun dan pihak keluarga di Tuban.
"Yang menemukan perangkat desa di sana, karena semua identitas dan HP masih ada sehingga perangkat desa itu berinisiatif menghubungi keluarga," jelasnya saat dihubungi melalui telpon, Jumat (13/2/2015).
Menurut Teguh, sebelum ditemukan tewas, korban ikut mendampingi Ketua DPRD Tuban, Miyadi, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Jakarta. Namun korban meminta izin pulang ke Tuban lebih awal, karena mengeluh sakit cacar.
Akibat penyakit cacar yang diderita, korban dilarang pihak bandara naik pesawat, karena dikhawatirkan bisa menular pada penumpang lain. Sehingga korban memutuskan pulang naik kereta api.
"Jadi sebelum dia jatuh memang sakit, kemudian pulang bersama temannya yang juga berasal dari Sekretariat DPRD," ungkapnya.
“Untuk jenazah tetap kita usahakan hari ini sampai ke rumah duka,” sambung mantan Kepala Kesbangpolinmas Tuban itu.
Belum diketahui secara pasti bagaimana korban bisa terjatuh dari kereta api yang ditumpangi. Rekan kerja korban baru mengetahui peristiwa itu saat petugas stasiun mengumumkan bahkan salah satu penumpang ditemukan terjatuh.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini