Camat Dianggap Arogan, Ketua RW dan RT di Surabaya Barat ini Mundur

Camat Dianggap Arogan, Ketua RW dan RT di Surabaya Barat ini Mundur

- detikNews
Rabu, 11 Feb 2015 12:18 WIB
Surabaya - RT 1, RT 5 serta Ketua RW VII Kelurahan Sememi Kecamatan Benowo, Kota Surabaya barat, kompak mundur. Mereka menuding camat dan lurah setempat arogan.

Camat Benowo Tommi dan Lurah Sememi Mustofa dianggap melecehkan pengurus RW dan RT dengan membuka paksa portal Perumahan Griya Cipta Asri di Sememi.

"Kita sebagai pengurus merasa dilecehkan, camat dan lurah mengambil keputusan sendiri meski belum ada mufakat," kata Taufik Rochman, Ketua RW VII, Rabu (11/2/2015) pagi.

Karena kecewa, Taufik langsung menyerahkan stempel RW VII kepada Sekretaris Kelurahan Sememi Hendri. "Saya mundur. Buat apa kalau camat dan lurah berjalan seenaknya sendiri," kata Taufik.

Buntut dari persoalan itu adalah, warga RW VII Bandarejo Sememi menutup akses perumahan menuju kampungnya. Warga perumahan yang terdiri dari 7 RT pun gerah dan akhirnya ikut menutup akses. Kedua pihak pun saling memasang gembok di portalnya pada November 2014.

Warga Bandarejo meminta kompensasi. Dari Rp 10 Juta kemudian minta Rp 5 Juta. Namun warga perumahan menolak. Tak berselang lama, warga Bandarejo mendadak meminta portal dibuka semua.

"Kita siap membuka, asal orang yang bikin masalah itu meminta maaf. Mereka yang awalnya menutup kok, warga perumahan disalahkan," kata Taufik.

Persoalan yang meruncing itu kemudian berusaha diselesaikan di kecamatan. Perundingan digelar dihadiri dua belah pihak. Pertemuan pertama, tidak ada kesepakatan karena warga Bandarejo yang meminta portal kembali dibuka juga menuntut pelebaran jalan akses. Deadlock!.

Pertemuan kedua pada Jumat pekan lalu, berusaha digelar. Tapi dari 7 RT di RW VII hanya hadir 3 RT. "Saya tidak bisa datang karena undangannya mendadak. Dan di pertemuan itu diputuskan portal harus dibuka semua oleh kecamatan," katanya.

Yang membuat Taufik marah adalah surat keputusan pembukaan dari kecamatan belum diterima, namun portal telah dibuka paksa pada Rabu pagi.

"Setelah dibuka paksa baru ada surat. Ini camat dan aparatnya tidak punya etika. Bu Wali (Tri Rismaharini) harus tahu gaya pejabat anak buahnya yang arogan. Insya Allah semua RT di bawah saya akan mengikuti mundur," tegas Taufik yang telah 3 periode dipilih warga menjabat ketua RW ini.

(gik/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.