Jika Anda tengah berpergian ke Blitar Jawa Timur, mungkin perlu mencicipinya. Selain memiliki rasa gurih, steak ini juga memiliki kandungan protein tinggi. Tak heran, steak inipun mampu mencuri perhatian para pecinta kuliner.
Baru buka 3 bulan, steak lele atau biasa diperkenlakan sebagai steak boom-boom ini telah memiliki pelangan setia. Sensasi rasa steak yang beda dibandingkan rasa steak daging pada umumnya, menjadikan steak ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta kuliner.
"Saya sudah 3 kali datang ke tempat ini. Beda dengan steak pada umumnya. Ini adalah salah satu alternatif menikmati lele dengan menu lain. Kalau biasanya kan cuma digoreng atau dinikmati dengan sambal mas. Ini beda dan lebih gurih," kata Riska Niyama Sari, salah satu pengunjung, saat berbincang dengan detikcom, Senin (9/2/2015).
Meski berbahan dasar lele, namun steak boom-boom tidak amis. "Enggak amis dan saosnya lebih berasa. Lokasinya juga asik. Suka nongkrong disini," imbuh Riska.
Mengolah steak boom-boom sendiri tidak terlalu rumit. Lele yang sudah difillet kemudian diberi jeruk nipis. Kemudian diberi bumbu-bumbu lantas digoreng. Usai digoreng, steak kemudian disiram saos. Ada beberapa saos yang menjadi pilihan. Yaitu saos lada hitam, rosella, barbeque, jamur dan bawang Bombay.
"Bumbu ini sengaja kami ramu sedemikian rupa. Namun maaf, kami tidak bisa memberitahukan. Rahasia dapur," kata Anang Kurniawan, pemilik cafe steak boom-boom.
Disajikan panas di atas hamlet, steak boom-boom menjadi salah satu incaran penikmat kuliner. Tidak hanya berasal dari Blitar, cafe ini sudah mendapatkan hati pecinta kuliner baik dari Tulungagung, Kediri maupun Malang.
Apalagi, lokasi yang hanya berjarak sekitar 400 meter dari Makam Bung Karno menjadikan tempat ini semakin cepat dikenal masyarakat luas. Tak jarang pengunjung Makam Bung Karno yang singgah ke cafe ini.
Ditanya soal ketersediaan ikan lele segar, Anang menjelaskan jika Blitar mempunyai potensi yang sangat besar. Apalagi, Anang mengaku mempunyai 120 buah kolam ikan lele dengan sekali panen mencapai 1,3 ton perbulan
"Saya sangat yakin bisnis lele masih sangat menjanjikan. Ketersediaan ikan lele tidak perlu dikhawatirkan. Blitar mempunyai potensi yang masih sangat besar," lanjut Anang.
Dengan dibandrol harga Rp 10 ribu per-porsi, tak heran cafe ini langsung menjadi buah bibir di kalangan pecinta kuliner. Buka mulai pukul 12.00-22.00 WIB, cafe ini ramai oleh pengunjung.
"Kami menawarkan menikmati lele dengan cara yang berbeda. Silahkan mampir," pungkas Anang dengan nada berpromosi.
Anda penasaran? Silahkan mencoba. Dan rasakan sensasi kenikmatan ikan lele yang meledak di lidah Anda.
(bdh/bdh)