Korban bernama Nurul Dian Cahaya (5) semula dirawat di puskesmas karena didiagnosa typus, Kamis (5/2). Hari pertama, kedua dan ketiga kondisi korban makin parah.
"Karena parah, akhirnya keluarga minta membawa anak kami pulang. Tapi kata dokter di puskesmas disarankan dirujuk ke RS Sumenep dan tiba Sabtu (7/2)," kata orangtua korban, Munatun (40) kepada wartawan di rumahnya Dusun Tonggul Desa Aeng Dake Kecamatan Bluto, Senin (9/2/2015).
Kata dokter, jelas Munatun, anaknya kena demam berdarah stadium 3. Dan akhirnya dirawat di ruang NICU. Tapi beberapa jam kemudian anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Sutrisno (43) dan Munatun meninggal dunia.
"Dokter rumah sakit bilang anak saya kena demam berdarah kondisinya sudah parah," kenang Munatun.
Sementara Kasi Evaluasi dan Pelaporan RSD Moh Anwar Sumenep, Hendiyanto, membenarkan hasil diagnosa demam berdarah dan kondisinya sudah parah. Bahkan korban rencananya dirujuk ke Surabaya.
"Hasil diagnosa rumah sakit korban menderita demam berdarah dan kondisinya sudah parah," jelas Hendiyanto.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep dr Ahmad Fatoni menyatakan perbedaan hasil diagnosa antara dua dokter merupakan hal yang manusiawi. Namun demikian pihaknya tetap mengevaluasi dokter puskesmas.
"Perbedaan hasil diagnosa itu saya kira manusiawi, namun tetap hal ini akan kita evaluasi nanti," kata Ahmad Fatoni.
(fat/fat)