Perjalanan Hamzah, Si Manusia Gerobak Dari Sidoarjo ke Jepara

Perjalanan Hamzah, Si Manusia Gerobak Dari Sidoarjo ke Jepara

- detikNews
Sabtu, 31 Jan 2015 18:00 WIB
Hamzah bersama kedua istrinya saat dihentikan petugas/Foto: Eko S
Lamongan - Perjalanan pulang menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum mungkin sudah jamak, lain lagi yang dilakukan oleh lak-laki ini. Bagaimana tidak, bertiga dengan istri-istrinya, pria ini menempuh perjalanan dengan gerobak yang telah dimodifikasi agar bisa sampai di Jepara, Jawa Tengah.

Seorang pria bersama 2 istrinya menyusuri jalur poros Lamongan-Surabaya dengan mendorong gerobak yang sudah dimodifikasi dan ditambah dengan sepeda. Gerobak tersebut selain memuat barang-barang keperluan mereka selama perjalanan, juga berisi barang barang bekas dan besi tua yang akan mereka jual untuk keperluan hidup selama perjalanan.

Muhammad Ali Hamzah, pria yang mengaku sedang dalam perjalanan pulang ke Indramayu, Jawa Barat ini menarik gerobaknya, sementara dua istrinya, Pur dan Yatni mendorong dari belakang.

Mereka melaju di jalur poros Surabaya-Lamongan dengan tujuan pertama kota Jepara, rumah asal salah seorang istri Ali Hamzah. Agar tidak tertabrak dengan kendaraan, gerobak Hamzah dipasang bendera salah satu parpol berukuran besar sebagai penanda. Bendera tersebut nampak berkibar saat tertiup angin.

Menurut Hamzah, gerobaknya berisi barang bekas yang ia dapatkan di Sidoarjo. Barang-barang bekas tersebut akan dijual untuk bertahan hidup selama perjalanan bersama 2 istrinya.

Barang bekas yang dibawa oleh Hamzah pun beragam tapi terbanyak besi tua. "Barang-barang ini akan saya jual untuk bekal perjalanan," kata Hamzah saat beristirahat ditemani dua istrinya, Sabtu (31/1/2015).

Hamzah yang mendapat julukan manusia gerobak ini mengaku sudah berada di Lamongan 4 hari. Hamzah sempat berhenti di Pasar Sidoarjo, Lamongan untuk menjajakan barang-barangnya dan kini ia bersama 2 istrinya sudah berada di kawasan Kecamatan Sukodadi, Lamongan.

Dari Sidoarjo, mereka akan menuju ke Jepara, Jateng, untuk ke rumah mertuanya. Setelah itu, akan melanjutkan perjalanannya ke Indramayu, Jabar, kota asalnya.

Ia mengaku, biasanya dia akan mengayuh gerobak yang di bagian depannya sudah di modifikasi dengan sepeda angin tersebut. "Tapi sekarang sedang rusak sehingga tidak bisa untuk dikayuh dan dinaiki," ujar dia.

Hamzah kemudian bercerita kalau selama perjalanan sebelum gerobaknya rusak, 2 istrinya tersebut tidak perlu capek-capek mendorong gerobak. Mereka cukup hanya duduk di atas gerobak dan Hamzah-lah yang mengayuh gerobak tersebut.

"Kedua istri saya cukup naik di atas gerobak bersama barang-barang dagangan saya," tutup percakapan Hamzah sambil kembali menarik gerobaknya untuk melanjutkan perjalanan.

(ze/gik)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.