"Sudah ada tiga minggu lalu seperti ini (tembok rumah retak), saya sudah lapor ke RT tapi belum ada kejelasan," keluh Toha, warga setempat.
Pantauan detikcom, di rumah Toha letak retaknya di dalam kamar dengan panjang 1 meteran. Kondisi serupa dialami oleh Syareat. Pria berkumis ini lokasi rumahnya lebih dekat dengan lokasi pembangunan terminal LPG PT Bosowa. Jika dilihat kondisi keretakan temboknya lebih parah dan ada di dua lokasi berbeda.
"Ada dua titik tembok milik saya yang retak. Pihak Bosowa sudah pernah datang, tapi belum ada kejelasan tindak lanjutnya," jelas Syareat.
Jika ditotal, imbuh Syareat, ada sekitar 12 rumah yang alami keretakan tembok dengan skala kerusakan yang berbeda. Pihak warga berharap ada ganti rugi terkait kerusakan rumah ini. Sebab, retaknya tembok tersebut muncul sejak proyek tiang pancang dari terminal LPG Bosowa.
Tak hanya itu, warga sekitar juga mengaku belum pernah mendapatkan sosialisasi terkait proyek tiang pancang itu. Menurut Syareat, pihak warga tidak merasa alergi dengan kedatangan investor. Bahkan, pihaknya merasa bangga ada pabrik besar di kampungnya. Namun, warga meminta supaya pihak PT. Bosowa mau mendengar keluhan warga.
"Masa proyek raksasa seperti itu tidak bisa memperhatikan kepentingan warga sekitar. Sampai sekarang juga gak ada warga dimintain tanda tangan izin adanya kegiatan ini," tegasnya.
Ditemui terpisah, Mahendra, Health Safety and Environmet (HSE) PT Pembangunan Perumahan, kontraktor pelaksana dari proyek tiang pancang terminal LPG PT Bosowa ini menegaskan pihaknya hanya sebatas pelaksana proyek dan diakuinya sudah pernah mengecek ke rumah warga terkait keluhan rumah yang retak.
"Saya sudah cek, tapi waktu itu jumlahnya hanya dua, kita nggak tahu kalau ada tambahan begini. Kami sudah agendakan akan turun lagi dan mengecek ke lapangan," katanya.
Terkait keluhan warga, pihaknya akan menampung dan diteruskan ke manajemen MMP selalu pemilik dari proyek terminal LPG PT Bosowa. Sebab Mahendra mengaku pengerjaan proyek tiang pancang ini menggunakan mesin semi hidrolis.
Yang sesuai kajian, mesin ini tak akan berdampak hingga radius 100 meter. Namun kenyataan di lapangan, belasan rumah warga di sekitar pembangunan terminal LPG PT Bosowa sekitar 12 rumah lebih mengalami rusak pada tembok rumahnya. Padahal jarak rumah dengan lokasi proyek berjarak 2 Km.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini