"Kita asingkan biar tidak diketahui. Memang sudah keluar (dari ruang ICU) tapi masih di RSU dr Soetomo," kata AKBP Soelistijono saat dihubungi detikcom, Rabu (28/1/2015).
Kapolres Bangkalan ini mengatakan, pihaknya masih menempatkan personelnya (dari Sabhara dilengkapi senjata laras panjang dan juga anggota intel) di RSU dr Soetomo untuk menjaga korban dan keluarganya.
"Penjagaan tetap. Kalau di rumahnya nggak perlu, karena sudah ada yang mengetahui siapa saja keluarganya. Kalau di rumah sakit kan nggak ada yang tahu. Bisa saja nanti ada yang mengaku sebagai keluarganya," terangnya.
Selain melakukan penjagaan dan merahasiakan kamar perawatan Direktur LSM CIDe ini, polisi juga merahasiakan identitas saksi (kunci) yang mengetahui orang yang mondar-mandir dan diduga pelaku penembakan Mathur.
Polisi beralasan, merahasiakannya karena tidak mudah untuk menggali keterangan saksi di Bangkalan.
"Ya kita tahu sendiri bagaimana kondisi di Bangkalan. Saya nggak mau menyebutkan saksi-saksinya karena kita ingin menjaganya," tandas mantan Kasubdit Gakkum Direktorat Polair Polda Jatim ini.
(roi/bdh)