Para tersangka yang dibekuk yakni pemilik gudang Agaf Yudiarsianto (42), warga Desa/Kecamatan Suko, Sidoarjo dan dua anak buahnya Imron Yudhi Kurniawan (36) warga Kelurahan Darmo Kecamatan Wonokromo dan Nurhadi (24) warga Kecamatan Sugihwaras, Bojonegoro.
"Satu tersangka lain kabur saat akan ditangkap dan sekarang menjadi DPO," kata Kapolres Pasuruan, AKBP Ricky Purnama, Selasa (27/1/2015).
Ricky mengatakan modus pengoplosan dengan cara memindahkan isi elpiji dari tabung 3kg yang bersubsidi ke tabung 12kg atau 50kg non subsidi. "Kemudian dijual ke warung-warung dengan harga normal (non subsidi)," jelasnya.
Para tersangka ini mengaku sudah mengoplos elpiji selama 2 tahun. Namun mereka biasanya beraksi saat ada pesanan. Dari praktek pengoplosan ini mereka mendapat laba bersih Rp 15 juta setiap bulan.
Dari penangkapan ini polisi menyita satu unit pick up operasional bernomor polisi W 8939 NM, dua selang ukuran 2 meter warna putih, sebuah timbangan.
Sebanyak 450 tabung elpiji 3kg kosong, 103 tabung 12kg kosong, 7 tabung 50kg kosong, 14 tabung 50kg isi, 175 tutup tabung elpiji 3kg.
(fat/fat)