Hal itu dibenarkan Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Harianto Rantesalu. Terungkapnya identitas Dewi setelah polisi mencocokkan sidik jari korban dari data kependudukan dengan sidik jari mayat.
"Setelah kita lakukan pencocokan sebanyak 3 kali, sidik jari jenazah identik dengan sidik jari Dewi Fana Sinta," kata Harianto saat dihubungi detikcom, Senin (26/1/2015).
Harianto menambahkan, jenazah Dewi telah diambil keluarganya untuk dimakamkan di Kabupaten Wajo. "2 Orang saudara kandung korban bersama kepolisian dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat telah datang untuk membantu identifikasi jenazah," imbuhnya.
Sayangnya, sampai saat ini polisi kesulitan mengungkap pelaku dan motif pembunuhan Dewi. Menurut Harianto, pihaknya fokus untuk menemukan lokasi pembunuhan korban.
"Motifnya masih belum jelas, karena data-data sangat minim. Korban tidak punya teman dekat, akun facebook korban juga kita tidak tahu. Sejauh ini baru 2 saudara kandung korban yang kita mintai keterangan," tandasnya.
Mayat Dewi ditemukan warga dalam kondisi telanjang bulat di kebun tebu Dusun Pagotan, Desa Keplaksari, Kecamatan Peterongan, Sabtu (17/1). Berdasarkan hasil otopsi, gadis asal Kabupaten Wajo ini tewas dibunuh. Ditemukan luka sayatan benda tajam pada leher bagian depan korban.
Untuk memudahkan membuang jasad Dewi, diduga pelaku memasukkan jasad korban ke dalam kantong dan koper. Di dalam kebun tebu yang sama, polisi menemukan kantong berwarna cokelat mirip kantong jenazah dan sebuah koper warna hitam berukuran besar. Pada kedua alat tersebut, ditemukan bercak darah korban.
(fat/fat)