Allifia Wulan Pasya, putri pasangan Nunung Kurnia hanya meratapi kepergian anaknya yang dimakamkan hari ini, Jumat (23/1/2015). Allifia dimakamkan bersebalah dengan bapaknya, Rudianto (30) yang meninggal seminggu lalu karena sakit.
Paman korban, Arief mengaku Allifia diketahui panas tinggi sejak, Senin (19/1) lalu. Allifia dibawa ke RS Al Irsyad Jalan Sasak. Korban didiagnosa panas biasa dan diberi obat penurun panas. Meski suhu tubuhnya sempat turun, Allifia panas dan tak kunjung sembuh. Hari ketiga, Allifia dibawa ke RS Adi Husada dan darahnya positif DB.
"Karena kami keluarga miskin, kami membawa Allifia ke RSU dr Soewandhi. Setelah dirawat satu hari kondisinya semakikn kritis. Kamis malam korban dirujuk ke RSU Dr Soetomo. Sayangnya, anak TK kelas nol besar ini nyawanya tak tertolong," terang Arief saat ditemui usai memakamkan keponakannya di TPU Karang Tembok.
Sementara kasus bocah meningga karena DB tidak hanya dialami Allifia. Balita bernama Isabella, anak pasangan Midah (45) dan Halimah (36) warga Tengumung Wetan, meninggal Jumat (16/1) lalu.
Saat dibawa ke dokter, diagnosa hanya panas biasa dan diberi penurun panas. "Setelah diberi obat panasnya turun, namun besuknya panas lagi. Saya bawa ke Al Irsyad baru diketahui sakit demam berdarah, tapi kondisnya kritis dan akhirnya tak tertolong," kenang ibunda Isbella, Midah saat ditemui di rumah duka Allifia.
Ketua RW 8 Tenggumung Wetan, Mat Rui mangaku sudah melaporkan kasus ini ke puskesmas. Sebelumnya sudah sempat ada pihak kelurahan mensurvei daerah Tenggumung untuk foging.
"Di wilayah RW saya sudah ada dua yang meninggal akibat demam berdarah. Termasuk cucu saya Allifia ini yang meninggal dan untuk yang dirawat masih ada anak," jelas Mat Rui.
Informasi yang dihimpun detikcom di RSU dr Soetomo, korban meninggal karena DB mengalami kritis dan pembuluh darahnya pecah.
"Ada pendarahan di perut atau abdomen, akibat pembuluh darah pecah sehingga sulit untuk dilakukan resusitaasi. Pecahnya pembuluh darah ini ya akibat virus demam berdarah ini," jelas Kepala IGD RSU Dr Soetomo, dr Urip Murtedjo SpB-KL kepada wartawan.
Hingga kini, kata Urip, jumlah pasien DB yang masih dirawat di Irna Anak ada 9 orang. Sementara jumlah pasein yang masuk per hari rata-rata 3 pasein. Demam berdarah memang sering ada peningkatan jumlah pasien ketika musim penghujan. "Karena itu masyarakat diminta menjaga lingkungan dan membasmi sarang nyamuk di sekitar rumah," tegasnya.
(fat/fat)