.webp)
Selain itu, seorang pemilik rumah, Subagyo, terpaksa dilarikan ke Puskesmas Kapongan. Pria 40 tahun itu mengalami luka bakar serius di kedua tangannya. Subagyo nekat menerobos kobaran api untuk menyalamatkan anaknya yang berusia 6 tahun dari dalam rumahnya yang sudah terkepung api.
"Waktu api berkobar di depan rumah, anak saya main HP di dalam. Suami saya masuk untuk menyelamatkan. Anak saya dibawa kelua lewat pintu belakang. Anak saya selamat, sedangkan suami saya luka bakar di tangannya," tutur Suyati, istri Subagyo, kepada detikcom.
Musibah kebakaran itu berawal dari rumah pasangan Subagyo-Suyati. Usai kulakan bensin ke SPBU, Suyati melanjutkan dengan menuangkan bensin ke botol-botol untuk dijual di kiosnya. Aktivitas itu dilakukan di teras rumah. Entah kenapa, tiba-tiba kabel listrik di bagian atap teras terbakar. Lelehan kabel terbakar itu kemudian menetes dan tetesannya tepat mengenai bensin Suyati.
Seketika itu, api langsung menyambar dan berkobar di bagian teras rumah. Bahkan dengan cepat api membesar dan membakar rumah Suyati yang berbahan kayu. Api baru berhasil dipadamkan, setelah 4 unit PMK ke lokasi.
Empat rumah yang terbakar milik pasutri Subagyo-Suyati, rumah pasutri Arjo-Sutik, rumah milik Bu Tabi'ah dan rumah milik Bu Arsia. Sementara rumah Yondro, hanya sebagian dapurnya saja yang terbakar akibat terkena jilatan api.
"Saat kebakaran, sebagian warga sedang ke sawah. Kerugiannya masih di hitung. Ada yang uang hasil penjualan motor senilai Rp 8,5 juta dan perhiasan emas 10 gram ikut hangus," tandas Joko, Kades Gebangan.
Untuk menyelidiki insiden kebakaran tersebut, polisi memasang garis polisi mengelilingi TKP kebakaran. Unit Identifikasi Polres Situbondo juga ikut didatangkan.
"Dugaan awal kebakaran ini disebabkan korsleting arus pendek listrik. Tapi kepastiannya masih kami selidiki," tandas Kapolsek Kapongan, AKP Baktiar Teguh.
(fat/fat)
