Menurut Asisten Manager Eksternal Relation Pertamina V, Heppy Wulansari, habisnya stok premium di beberapa SPBU di Jatim disebabkan pengelola SPBU tidak melakukan penambahan order sebagai langkah antisipasi.
"Kami akan menambah waktu pelayanan di seluruh terminal bbm di Jatim dan membuka setor angkut untuk mempercepat pengiriman ke SPBU," kata Heppy kepada detikcom, Rabu (21/1/2015).
Konsumsi normal premium jelang kenaikan harga di Jawa Timur hanya 9.790 kilo liter (Jumat-Minggu). Jumlah ini melonjak dratis menjadi 17.040 kilo liter.
Sedangkan konsumsi BBM jenis Pertamax 92 kata Heppy juga mengalami kenaikan namun tidak signifikan.
"Kalau pertamax mengalami kenaikan 13 persen dari konsumsi normal," pungkas Heppy.
(ze/fat)