Kasi penanggulangan bencana PMI Kabupaten Mojokerto, Didik Soedarsono menjelaskan, jasad Hanafi pertama kali terlihat oleh warga mengapung di bawah Jembatan Tanjangrono, Kecamatan Ngoro, Minggu (18/1) sekitar pukul 20.00 Wib. Jenazah korban terseret arus Sungai Brantas sejauh 3 Km dari lokasi tenggelamnya di Dam Dusun Tempel, Desa Kedungmungal.
"Warga yang melihat melapor ke Camat Pungging, kemudian warga bersama-sama melakukan penghadangan di Jembatan Porong (Sidoarjo) yang berjarak sekitar 13 Km dari lokasi tenggelamnya korban," jelas Didik saat dihubungi detikcom, Senin (19/1/2015).
Didik menambahkan, jasad Hanafi baru bisa diangkat warga dari sungai sekitar pukul 23.00 Wib. "Jenazah dievakuasi ke RSUD Dr Soekandar Mojosari untuk diotopsi, tidak ditemukan bekas kekerasan pada tubuhnya. Korban tewas karena tenggelam," imbuhnya.
Hanafi Gata Lukiawan (16), pelajar kelas X salah satu sekolah menengah kejuruan di Mojokerto tenggelam di Sungai Brantas, tepatnya di pintu air Dusun Tempel, Desa Kedungmungal, Kecamatan Pungging, Mojokerto, Sabtu (17/1) sekitar pukul 16.00 Wib. Hanafi terpeleset saat mencuci kakinya usai memancing bersama 3 temannya.
(fat/fat)