Untuk menyamarkan aksinya, pencurian dilakukan di atas bak truk P 8132 E yang masih tertutup terpal. Aksi mereka dipergoki Unit Resmob pimpinan Aiptu I Wayan Parka, di tepi jalan raya pantura Desa Curahkalak Kecamatan Jangkar.
Ketiga pekerja itu langsung digiring ke Mapolres Situbondo. Masing-masing, Fathol Arifin (42) warga Desa Panji Kidul Kecamatan Panji, Andi Dewantoro (18) dan sopir truk Candra Buana (23), keduanya warga Desa Kotakan Situbondo. Dari tangan ketiganya, polisi menyita 12 zak pupuk hasil curian, 2 buah alat tusuk berbahan pipa kecil, 2 buah jarum dan benang, 4 karung kosong dan sejumlah HP.
"Pengakuan sementara, dalam seminggu mereka bisa melakukan aksi pencurian 3 hingga 4 kali. Itu dilakukan saat mengirim pupuk ke kios-kios. Tapi sekarang masih terus didalami penyidik," kata Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto, Jumat (16/1/2015).
Keterangan yang dihimpun detikcom, modus aksi pencurian para 'tikus' pupuk bersubsidi itu cukup rapi. Mereka menusuk tiap zak pupuk dengan pipa kecil yang sudah disiapkan. Dari tusukan itu, para pelaku mengurangi pupuk tiap zaknya hingga sekitar 3 kg. Hasil pengurangan itu lalu dimasukkan ke zak kosong yang juga sengaja disiapkan. Para pelaku kemudian menjahitnya dengan rapi, sebelum dijual ke petani atau kios.
"Kami menjualnya Rp 80 ribu per karung, uang penjualan itu lalu dibagi. Kami melakukan ini karena ongkos angkut pupuk dari gudang tidak cukup. Sekali mengantar kami hanya diupah Rp 30 ribu," kata Fathol Arifin.
Aksi pencurian pupuk para pelaku itu konon sudah berlangsung cukup lama. Informasi adanya dugaan pengurangan pupuk bersubsidi itu akhirnya terdengar polisi. Unit Resmob yang mencurigai para pengirim pupuk sebagai pelakunya, segera melakukan pengintaian. Puncaknya terjadi Kamis (15/1) sore. Serombongan resmob mendapati truk mencurigakan parkir di tepi jalan raya pantura Desa Curahkalak Kecamatan Jangkar.
"Anggota melihat bak truk itu ditutup terpal, tapi truknya goyang-goyang. Setelah kami cek, ternyata pelaku pencurian pupuk ini. Langsung kami tangkap," tutur Kanit Resmob Aiptu I Wayan Parka.
(fat/fat)