Salah satunya dialami pasangan Yatemin (50) dan Sri Mudayah (45). Sejak seminggu yang lalu, mereka menderita keluhan yang sama. Bahkan kedua anak mereka juga turut merasakannya.
"Saya mendadak merasakan linu-linu di bagian persendian tangan dan kaki. Selain itu wajah serta pergelangan kaki dan tangan saya bengkak-bengkak. Selama empat hari saya tidak bisa apa-apa," ungkap Sri kepada wartawan di kediamannya, Jumat (16/1/2015).
Sri menuturkan, suami serta dua anaknya, Agnes dan Zidan mengalami gejala yang sama. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis dan uji laboratorium di rumah sakit, dia memastikan penyakit yang diderita keluarganya itu chikungunya.
"Saking tidak kuatnya kami memilih berobat ke RSI Sakinah dan dokter pribadi di Surabaya. Katanya, memang penyakit Chikungunya. Hasil uji laboratorium juga positif chikungunya, lekositnya rendah," tutur Sri sambil menunjukkan hasil uji laboratorium.
Tak hanya keluarga Sri Mudayah, puluhan keluarga di Dusun Kedung Pring juga terjangki penyakit serupa hampir merata. Keluarga saling bertetangga itu, seolah bergantian merasakan linu-linu, kelumpuhan disertai demam tinggi.
Diantaranya, keluarga pasangan Saian-Mulifa. Sendi nyeri disertai demam tinggi, membuat Saian dan isterinya, Mulifa, memilih jalani rawat inap di RSI Sakinah, selama beberapa hari.
"Awalnya tidur, saya tidak merasakan apa-apa. Tapi paginya rasanya seperti mengalami kelumpuhan," ucap Saian yang kondisinya kini berangsur membaik.
Meski demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto belum melakukan upaya tindakan pembasmian atau pencegahan penularan penyakit tersebut
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini