"Kita memiliki wisata alam yang khas, karena berada di kawasan Taman Nasional. Ini yang kita andalkan dan tidak ada di daerah lain, sehingga terjaga kealamiannya," kata Bupati Banyuwangi Abdulah Azwar Anas di ruang Rempeg Jogopati, Rabu (7/1/2015) sore.
Seluruh kawasan wisata itu, kata Anas, menjadi modal kuat untuk pengembangan wisata, terutama menghadapi MEA. Sebab pengembangan wisata alam memberikan peluang bagi investor untuk ikut mengembangkan pariwisata tanpa merubah atau merusak keseimbangan alam yang telah tertata.
Semisal, membangun fasilitas penginapan berbahan natural. Pihaknya sudah memerintahkan Bappeda Banyuwangi mengendalikan tata ruang di sekitar kawasan wisata alami tersebut.
"Jadi, kita tak hanya menonjolkan hotel berbintang, justru investor kita ajak membangun penginapan alami, namun kualitasnya internasional," tegas bupati.
Tak hanya itu, menghadapi persaingan global MEA, Pemkab juga menyiapkan SDM penunjang pariwisata. Diantaranya, menggelar kursus bahasa Inggris dan Mandarin. Gebrakan ini untuk melibatkan masyarakat sekitar dalam pengembangan pariwisata.
"Secara bertahap di setiap desa wisata kita adakan kursus bahasa Inggris dan Mandarin. Supaya masyarakat sekitar wisata bisa ikut berkembang SDM-nya," tandas Anas.
(fat/fat)