Kepala Desa Wonorejo Poniman mengaku, ledakan terdengar cukup keras dan korban sudah dilarikan ke rumah sakit. "Luka bakar sekitar 40 persen," ungkapnya kepada wartawan di lokasi kejadian.
Poniman mengaku tidak mengetahui jika Samperi merupakan kerabat dari istrinya memiliki pekerjaan sampingan, yakni memproduksi petasan. "Setahu saya itu tani, kalau buat petasan sepertinya tidak," terangnya.
Namun lain halnya yang diungkapkan Surawi (55), warga setempat. Dia mengaku jika pemilik rumah sudah dikenal memproduksi petasan. "Iya dia (Samperi,red) produksi petasan," ungkapnya terpisah.
Sementara Surawi saat kejadian berada di ladang yang berjarak 1,5 Km kaget mendengar ledakan cukup keras tersebut. Dia pun panik dan mencari sumber dari ledakan tersebut. "Ledakannya cukup keras, saya saja di ladang terdengar," katanya.
Samperi diketahui berada di dalam rumah seorang diri saat kejadian. Korban diduga tengah membuat petasan untuk dijual. "Memang kerjaannya buat petasan sudah 5 tahun ini," jelas Surawi.
Sementara aparat kepolisian datang ke lokasi kejadian langsung menggelar olah TKP. Petugas menyelidiki sisa ledakan yang menghancurkan rumah korban. Kapolres Malang AKBP Aris Haryanto mengaku dari olah TKP sementara menemukan sisa-sisa bahan petasan di lokasi kejadian.
Bahan-bahan tersebut diselidiki dan diduga merupakan bahan baku untuk pembuatan petasan. "Kami banyak temukan residu dan selongsong untuk petasan," tegas Aris.
Aris menambahkan, korban dalam ledakan ini satu orang yakni pemilik rumah. Korban sudah dilarikan ke rumah sakit untuk penanganan medis. "Luka bakar 40 persen, kami masih mengembangkan hasil olah TKP," imbuh Aris.
Sedangkan di sekitar lokasi kejadian, garis polisi dipasang dipasang dan sejumlah barang bukti disita petugas sebagai bahan penyelidikan.
Dari pantauan detikcom, ledakan di rumah Samperi mengakibatkan sejumlah ruangan porak-poranda. Terutama di ruang tamu dan tengah. Banyak perabotan sampai plafon rumah hancur. Kuatnya ledakan juga membuat kaca rumah pecah, dan rumah tetangga dekatnya.
Dalam ruangan rumah juga terlibat bungkusan kertas hancur yang diduga akan menjadi bahan pembuatan petasan.
(fat/fat)