"Semuanya tidak seperti yang diperkirakan. Kami juga akan memperdalam kasus ini," ujar Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP M Aldy Sulaiman kepada wartawan, Minggu (4/1/2014).
Aldy menceritakan, kasus ini berawal pada 16 Desember 2014 lalu. Yuliana saat itu kesal dengan suaminya, Dominggus, yang sudah tidak pulang selama tujuh bulan. Dominggus sendiri bekerja pada sebuah kapal. Apalagi hari sudah menjelang natal. Dan sepertinya Dominggus memang tak akan pulang saat natal nanti.
Saking kesalnya, Yuliana akhirnya membuat keputusan nekat. Dia membawa anaknya, Vanessa (2) ke perusahaan suaminya yang ada di Jalan Kalimas. Di ruang Danny, pimpinan perusahaan, Yuliana meninggalkan Vanessa begitu saja.
Pihak perusahaan pun bingung. Dany kemudian memerintahkan karyawan yang lain, Rosid, untuk mencari Yuliana dengan maksud mengembalikan Vanessa. Rosid diperintahkan ke kawasan Nginden, tempat alamat Yuliana yang terdata. Ternyata alamat itu tak ada. Yuliana sendiri tinggal di Jalan Gresik PPI.
Dany kemudian mendapat SMS dari Dominggus. Sepertinya Dominggus sudah tahu tentang kejadian tersebut. SMS itu memerintahkan agar Vanessa dibawa ke rumah Yohanes di kawasan Benowo. Yohanes adalah teman satu kerja Dominggus dan juga tidak ada di daratan saat itu.
"Dominggus meminta agar anaknya dibawa ke rumah Yohanes. Di sana ada istri Yohanes yang akan merawatnya," lanjut Aldy.
Akhirnya atas persetujuan bersama, Vanesa pun dibawa ke Yohanes. Keesokan harinya, 17 Desember 2014, Yuliana kembali ke kantor itu. Kali ini dia membawa kakak Vanesa yakni Olivia (3). Dan sekali lagi, Yuliana meninggalkan begitu saja Olivia di situ. Dan sekali lagi, Rosid membawa Olivia untuk dititipkan di istrinya Yohanes di Benowo.
"Yuliana ingin menunjukkan kepada perusahaan bahwa ini adalah anaknya Dominggus. Yuliana ingin perusahaan memulangkan Dominggus," kata Aldy.
Pada 18 Desember 2014, kerabat Yohanes mendatangi rumah Yuliana untuk mengambil pakaian Vanessa dan Olivia. Tetapi Yuliana menolak memberi pakaian buat kedua putrinya. Entah merasa kangen atau bagaimana, Yuliana kemudian ke perusahaan tempat suaminya bekerja dengan maksud mengambil anaknya.
Tentu saja Yuliana tidak mendapati anaknya karena Vanessa dan Olivia ada di Benowo. Tetapi Yuliana tidak mengetahui hal itu sehingga Yuliana mengira anaknya disekap dan diculik. Perusahaan sendiri enggan memberikan anak Yuliana karena mereka berpikir Yuliana bukan ibu yang baik dan bakal menelantarkan anaknya lagi.
Yuliana kemudian pada 22 Desember 2014 melapor ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Dan pada 22 Desember 2014, Yuliana juga melapor ke Polda Jatim. Polisi akhirnya menyelesaikan masalah tersebut yang sebenarnya terjadi hanya karena salah paham saja.
"Kedua anak Yuliana baik-baik saja dan sehat. Keduanya dirawat secara baik," tandas Aldy.
(iwd/iwd)