"Saya punya utang sama dia sejuta. Utang lama sejak di SMP. Pas saya datang ke rumahnya dia nagih terus jadi saya jengkel," kata AEL, di Mapolres Pasuruan, Kamis (1/1/2015).
Menurut dia, kejengkelannya memuncak karena korban akan mengadukan soal piutang itu kepada ibunya. Pelaku kemudian mengambil pisau di dapur dan dengan sadis menghunjamkan ke tubuh korban. 5 Tusukan di dada, 1 di perut dan 1 di pinggang akhirnya menghabisi nyawa korban.
"Terus saya sayat tangannya setelah mati," kata pelajar SMA Bima, Jember ini dari balik penutup kepala.
Setelah menghabisi korban, pelaku kemudian pulang pergi dari rumah korban sambil membawa laptop dan tiga handphone korban.
"Pisaunya saya bawa dan saya buang di sungai di Lawang," akunya.
Korban ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di ruang belakang lantai I rumah toko (ruko), tempat tinggalnya di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Trajeng, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Kamis (25/12) pukul 06.00 WIB.
Ibu korban, Natalia Evifani, mengetahui korban tewas saat hendak membangunkan agar bersiap merayakan Natal bersama keluarga di Sukun, Malang. Karena tidak mendapati anaknya di kamar ia lantas mencarinya ke lantai I dan menemukan korban sudah bersimbah darah dengan 8 luka di tubuhnya.
(fat/fat)