Meski sudah mendaftar lewat PDI Perjuangan, namun kader NU itu masih membuka peluang komunikasi dengan partai lain yang ingin berkoalisi dalam pilkada mendatang.
Bupati Anas mengatakan, dalam kancah politik, partai politik baginya merupakan sebuah alat kendaraan. Namun tetap selebihnya rakyat yang memilih layak atau tidaknya seorang calon bupati tersebut memimpin wilayahnya.
"Saya sudah berkomunikasi dengan gubernur, Gus Ipul dan beberapa pemuka agama dari lintas agama dan beliau semua memberi dukungan pada saya untuk maju dalam proses politik di pilkada mendatang," ujar Anas, Rabu (31/12/2014).
Meski Anas tak menyebutkan pihaknya akan melakukan komunikasi politik dengan parpol mana, ia berjanji akan menghubungi seluruh ketua partai politik untuk membangun komunikasi dan berkoalisi dengannya.
"Sudah ada yang mendekat dari beberapa parpol, tapi sekarang yang paling intens kan PDIP. Namun kita juga buka jalur koalisi, masih menunggu saat yang tepat," tutupnya.
Sementara iKetua Panitia penjaringan calon Bupati tingkat cabang Banyuwangi, Made Cahyana Negara menambahkan, tidak ada ketentuan larangan bagi bakal calon yang sudah mendaftar lewat PDI untuk mendaftar lewat partai lainnya. Menurut Made, dalam membangun Banyuwangi harus bekerjasama dengan semua pihak termasuk berkoalisi secara politik dengan partai lain.
Made menambahkan, saat ini 4 pendaftar bakal calon bupati yang akan maju lewat PDI perjuangan masih dalam proses seleksi administrasi. Dan diserahkan pada DPD Jatim pada 6 Januari 2015 mendatang. Selebihnya, terkait siapa yang layak diusung menjadi calon bupati dalam pilkada banyuwangi mendatang semua merupakan wewenang pengurus pusat PDI Perjuangan.
"Dari 4 bakal calon ini semua nanti akan disaring langsung oleh PDIP pusat terkait siapa yang layak diusung jadi calon bupati banyuwangi dalam pilkada depan," pungkasnya.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini