Polisi juga mengamankan sejumlah botol air mineral dari lokasi serta duz book handphone dan duz book laptop korban. Saat olah TKP, polisi tidak menemukan benda atau senjata tajam yang digunakan pelaku menghabisi korban. Handphone korban juga raib diduga dibawa pelaku. Handphone tersebut saat ini dicari polisi karena dianggap bisa menjadi kunci menguak kasus.
Kapolres Pasuruan Kota AKBP Asep Akbar Hikmana hanya menjawab singkat saat dikonfirmasi perkembangan kasus pembunuhan keji ini. "Masih pendalaman," tulisnya melalui pesan singkat, Senin (29/12/2014).
Kasubbag Humas, AKP Sumarno mengatakan pihaknya juga belum menerima informasi perkembangan terkini kasus tersebut.
"Humas belum mendapat informasi perkembangan kasusnya. Kalau itu ke reskrim saja," ujar Sumarno.
Sementara Kasatreskrim AKP Bambang Sugeng tak bisa dikonfirmasi. Beberapa jam setelah kejadian, ia sangat yakin kasus ini akan terungkap dalam sepekan, namun hingga saat ini kasus pembunuhan masih misteri.
Jenazah Axel sudah dimakamkan di sebuah pemakaman di Kota Batu, pada Minggu (28/12) setelah 4 hari berada di Persemanyaman Budi Darma Kota Pasuruan.
Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di ruang belakang lantai I rumah toko (ruko) yang merupakan tempat tinggalnya di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Trajeng, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Kamis (25/12/2014) pukul 06.00.
Ibu korban, Natalia Evifani, mengetahui korban tewas saat hendak membangunkan agar bersiap merayakan Natal bersama keluarga di Sukun, Malang. Karena tidak mendapati anaknya di kamar ia lantas mencarinya ke lantai I dan menemukan korban sudah bersimbah darah dengan 8 luka di tubuhnya, masing-masing 5 tusukan di dada, 1 tusukan di perut bagian atas dan 1 tusukan di perut bagian bawah serta sayatan di pergelangan tangan kiri.
(fat/fat)