"Kami menduga, pelaku ataupun korban saling mengenal atau saling tahu. Karena pintu ruko sebelumnya sudah dibuka oleh korban terlebih dahulu. Mudah-mudahan pelakunya berhasil ditangkap," jelas guru SMA Santo Albertus Petrus Paulus Wagimun kepada detikcom, Jumat (26/12/2014).
Meski demikian, Wagimun tidak menyangka salah satu siswanya menjadi sasaran aksi kejahatan. Apalagi sampai dibunuh secara keji dengan 8 tusukan benda tajam di tubuhnya.
Dia pun menganggap ini merupakan kejadian luar biasa yang menimpa SMA Santo Albertus atau dikenal denga nama Dempo ini. "Anaknya itu pendiam, mengapa sampai mengalami seperti itu. Ini sangat mengejutkan bagi kami," ungkapnya.
Wagimun melihat sendiri bagaimana perilaku korban setiap hari di sekolah, tekun dan tidak pernah bertingkai. "Saya gurunya mengenal betul bagaimana korban," kata guru PPKN ini.
Wagimun menambahkan, usai merayakan Natal, korban memiliki rencana bersama keluarga menghabiskan liburan di Kota Wisata Batu.
Namun impian tersebut kandas, karena kejadian tragis yang menimpa korban. "Maunya akan liburan di Batu dengan keluarganya," imbuh Waka Humas SMA Santo Albertus ini.
Alexander Axel Elleaza (16) ditemukan tewas dengan 8 luka tusukan benda tajam. Jenazah korban ditemukan di dalam rumah toko (ruko) di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Trajeng, Kecamatan Gadingrejo, Kota pasuruan, Kamis (25/12) pagi.
(fat/fat)