Salah seorang karyawan rumah toko (ruko) milik keluarga korban bernama Isnaini ini salah satunya yang tak percaya kematian anak majikannya. Kelurga korban sehari-hari bisnis sparepart kendaraan bermotor.
Ia mengatakan, selama ini korban yang memiliki badan tinggi besar itu dikenal pendiam dan jarang keluar dari rumahnya. Ia juga jarang bergaul sehingga tidak meiliki musuh.
"Ia juga jarang bergaul, jadi saya kira nggak punya musuh," kata Isnaini kepada wartawan, Kamis (25/12/2014).
Korban ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di dalam ruko yang berada di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Trajeng, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Kamis (25/12/2014).
Di tubuh korban terdapat 8 luka tusukan benda tajam. Polisi masih memeriksa lokasi kejadian dan memerikan saksi untuk mengungkap kematian siswa SMA Katolik Santo Albertus Malang itu.
"Ya korban siswa SMA Katolik Santo Albertus Malang," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota AKP Bambang Sugeng.
Korban yang sekolah di Malang itu bila pulang ke Pasuruan tinggal bersama ibunnya, Natalia Evifani. Mereka menempati kamar di lantai II.
Jenazah korban sendiri ditemukan di ruang belakang lantai I oleh ibunya Natalia pada Pukul 06.00 Wib.
(gik/gik)











































