"Untuk tahun 2015 nanti, pengerjaan memerlukan anggaran sekitar Rp 200 miliar," kata Wahid di hadapan anggota dewan di lokasi, Selasa (23/12/2014).
Pihak dishub menepis bahwa pengerjaan proyek dihentikan dan dipindahkan ke wilayah Lamongan.
Sementara Wakil Komisi D DPRD Jatim, Mahdi, meminta pemerintah pusat segera menganggarkan penyelesaian pembangunan tersebut.
"Sejak tahun 2009, pengerjaan proyek pelabuhan dimulai hingga tahun 2014 ini sudah setengah triliun anggaran yang sudah dikucurkan pemerintah. Sekitar Rp 150 miliar dari provinsi dan Rp 350 miliar dari pemerintah pusat," jelas Mahdi.
Mahdi berharap, kelak pelabuhan ini akan menopang Pelabuhan Tanjung Perak dan terbesar ke dua di Jawa Timur. (fat/fat)