Hal itu dikatakan Kapolda Jatim, Irjen Pol Anas Yusuf usai mengisi ceramah pembekalan siswa diktuk brigadir tugas umum polwan tahun 2014 di Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto, Senin (22/12/2014).
"Di Jawa Timur ada beberapa (kelompok) yang perlu kita antisipasi. Kita tidak mungkin menyebut itu radikal namun tetap kita antisipasi. Karena mereka juga warga negara kita, kalau mereka melakukan tindakan melawan hukum ya kita tindak," ucap Anas kepada wartawan.
Sementara untuk pengamanan natal tahun ini, Anas mengaku bakal menerjunkan 10 ribu pasukan. Selain itu, pihaknya juga akan mendapatkan bantuan dari unsur TNI sekitar 6 satuan setingkat kompi (SSK) atau 900 personil.
"Untuk pengamanan natal, besok kita baru gelar pasukan, jumlah personel kurang lebih 10 ribu, BKO dari teman-teman TNI kurang lebih 6 SSK," tandasnya.
Menanggapi beredarnya isu 26 'calon pengantin' atau pelaku bom bunuh diri yang memasuki wilayah hukumnya untuk mengacaukan perayaan natal, Anas mengaku tetap melakukan antisipasi. Pihaknya akan mengerahkan anggota intelejen dan fungsi Bhabinkamtibmas untuk melacak kemungkinan adanya calon pengantin hingga ke wilayah pedesaan di seluruh Jatim.
"Antisipasinya kita menggalang tokoh-tokoh masyarakat, kita sebar anggota intelejen dan Bhabinkamtibmas. Termasuk teman-teman dari TNI seperti Babinsa untuk memetakan masing-masing wilayahnya, khususnya di desa," ungkapnya.
Namun demikian, Anas menegaskan, sampai saat ini pihaknya belum mendeteksi adanya 'calon pengantin' di wilayah hukumnya. "Sampai saat ini belum terdeteksi, mudah-mudahan tetap aman sampai perayaan natal dan jelang pergantian tahun," tandasnya.
(fat/fat)