Kepala BPBD Jatim Sudarmawan mengatakan, 2 dari tujuh sungai yang rawan meluap dan mengakibatkan banjir merupakan sungai nasional yakni Sungai Bengawan Solo dan Brantas.
"Untuk 5 sungai kewenangan provinsi itu diantaranya, Sungai Pakelan Sampean, Sungai Bajul Mati, Sungai Bondoyudo dan Sungai Kali Lamong. Kelima tersebar di beberapa kabupaten, Situbondo, Lumajang, Lamongan dan Gresik," ungkapnya melalui pesan singkat yang diterima detikcom, Minggu (21/121/2014).
5 Sungai yang dimaksud serta aliran yang dilalui diantaranya, sungai Pekalen Sampean yang melintasi Kabupaten Situbondo dan Bondowoso, Sungai Bajul mati yang melintasi Kabupaten Banyuwangi, Bondosowo dan Situbondo kemudian Sungai Bondoyudo yang melintasi Kabupaten Lumajang dan Jember serta Sungai Kali Lamong yang melintasi kabupaten Jombang, Mojokerto dan Gresik.
Sedangkan dua sungai nasional, Sungai Brantas yang melintasi Kabupaten Sidoarjo, Kota Batu, Trenggalek, Tulungagung, Jombang dan Nganjuk. Sungai Bengawan Solo yang mengalir mulai Jawa Tengah melintasi Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, Tuban dan Gresik.
Untuk 22 kabupaten/kota yang rawan longsor, ungkap Sudarmawan yakni, Magetan, Ngawi, Nganjuk, Tuban, Bojonegoro, Kediri, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Blitar, Jombang, Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Madiun dan Pulau Bawean Gresik.
"Sudah kita antisipasi dengan memasang alat deteksi longsor di beberapa perbukitan maupun mengimbau kewaspadaan serta meningkatkan kesiagaan anggota dilapangan. Kita juga sudah beritahukan ke masing-masing pemerintah kabupaten/kota yang daerahnya masuk rawan banjir maupun longsor," pungkas dia.
(ze/gik)