Diawali dengan napak tilas puputan bayu yang akan digelar pukul 5 pagi di Rowo Bayu, Kecamatan Songgon. Napak tilas ini sebagai refleksi perjuangan antara pasukan VOC Belanda dengan pejuang-pejuang Blambangan pada tahun 1771-1772.
Perang Puputan Bayu dikenal sebagai perjuangan heroik yang membanggakan dan dijadikan contoh teladan dalam mencintai, membela dan membangun daerahnya, Bumi Blambangan. Selepas napak tilas, perjuangan para pejuang akan dijadikan rangkuman motivasi mengisi Harjaba oleh motivator handal Renald Kasali. Acara ini digelar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan pukul 10 pagi.
Yang tak kalah seru ialah Festival Ngarak 1771 Ancak. Acara yang baru kali pertama masuk dalam rangkaian Banyuwangi Festival ini digelar sebagai suatu bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas berkah kesuburan pertanian, sumber air dan rezeki yang telah diterima. Ribuan ancak ini akan diarak beriringan yang diberangkatkan sekitar pukul 14.00 wib dari depan kantor Pemkab Banyuwangi.
Tak hanya itu, pameran agro expo yang mengenalkan potensi agro Banyuwangi juga disuguhkan. Halaman Gelora Seni Budaya (Gesibu) Banyuwangi akan disulap menjadi jejeran outlet yang memamerkan potensi flora dan tanaman hasil budidaya. Semisal, durian merah dan buah naga hitam. Dan yang juga dinantikan dalam perayaan puncak Harjaba ialah malam seni bersama Republik Cinta Management. Gerombolan Ahmad Dhani seperti Triad, Dewa 19 feat Ari Lasso, Lucky Laki band bakal mengguncang bumi gandrung di Taman Blambangan mulai pukul 19.00 wib.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, hari jadi daerahnya yang ke-243 ini menjadi momentum untuk terus melakukan perbaikan. Kerja keras yang dilakukan bersama rakyat Banyuwangi patut diacungi jempol. Dan pesta rakyat dalam perayaan ini merupakan salah satu bentuk penghargaan pada warga Banyuwangi yang tak kenal letih untuk bersama berbenah.
"Dalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak capaian. Tapi juga masih banyak kekurangan. Di refleksi Hari Jadi Banyuwangi, mari semua benahi bersama secara bertahap tapi pasti," ujarnya.
Anas menggaris bawahi beberapa program prioritas pada 2015, mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, dan pariwisata.
"Budaya-budaya lokal seperti ini merupakan kekayaan bangsa yang tidak ternilai harganya. Jika dikemas dan dikelola dengan baik, budaya ini menjadi salah satu potensi pariwisata yang membanggakan. Semoga ke depan semakin baik lagi," pungkasnya.
(fat/fat)