"Ada beberapa proyek yang dikembangkan sejak Tahun 2013 sampai Tahun 2017," ujar Manager Humas PT Petrokimia Gresik Yusuf Wibisono, Kamis (18/12/2014).
Ia menerangkan, ada 6 proyek yang dikerjakan mulai Tahun 2013 sampai Tahun 2017. Yakni, Proyek pengembangan perluasan Pelabuhan yang meliputi Perpanjangan Jetty 194 meter. Conveyor sistem. Alat bongkar muat (CSU) dan portal scrapper (PSR). Proyel ini dilakukan pada Tahun 2013.
Proyek Revamping Asam Fosfat yang selesai pada Tahun 2015. Proyek pengembangan Amoniak-Urea II. Pengembangan untuk produksi Amonium Sulfat IV (ZA IV). Kedua proyek tersebut selesai pada Tahun 2017. Serta pengembangan instalasi pengelolaan air di Gunungsari Surabaya, serta Kalium Sulfat II (ZK II) yang selesai pada Tahun 2015 dan 2016.
"IPA di Gunungsari ini akan menghasilkan air industri dengan kapasitas 3.000 m3/jam yang diambali dari Brantas," tuturnya.
Yusuf mengatakan, kapasitas produksi pupuk (Pupuk Urea, Fosfat/SP-36, pupuk ZA, pupuk NPK/Phonska dan pupuk K2So4/ZK) saat ini mencapai 4,3 juta ton per tahun. Jika pengembangan proyek selesai, akan mengalami peningkatan menjadi 5,3 juta ton per tahun.
Sedangkan, produksi non pupuk (Amoniak, Asam sulfat (98%), Asam fosfat dan Cement retarder) dari 1.655.000 ton per tahun, akan mengalami peningkatan hingga mencapai 3.225.000 ton per tahun.
"Hasil produksi Petrokimia Gresik ini untuk kebutuhan dalam negeri. Jika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi, bisa diekspor ke luar negeri," tandasnya.
(roi/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini