Rupanya, aksi para sopir ini dilakukan bentuk protes dengan banyaknya becak motor (Bentor) yang berada di jalanan. Sania, salah satu pelajar SMA misalnya. Dia kebingungan saat diturunkan di tengah jalan, padahal jarak ke sekolahnya masih cukup jauh.
"Mau gimana lagi, terpaksa ke sekolah saya naik becak. Yang jelas ongkosnya lebih mahal. Dari pada saya telat," kata Sania kepada wartawan, Rabu (17/12/2014).
Di Kota Probolinggo, sekitar 250 Angkot segala jurusan beroperasi. Mereka pun kompak mogok operasi. Mereka menilai selama ini Dinas Perhubungan dan polisi tidak tegas bentor yang masih beroperasi di jalan raya.
"Dengan banyaknya bentor, pendapatan kami sebagai pekerja sopir angkot makin sedikit, itupun ditambah BBM yang sudah naik," kata Atim, salah satu sopir angkot.
Apalagi, kata Atim, dengan naiknya harga BBM tarif angkot Rp 5.000. "Jika tuntutan tidak segera ditanggapi oleh aparat terkait, mereka mengancam akan melakukan aksi mogok lagi," tegasnya.
(fat/fat)