Ya, dinamakan Omah Ketan karena cafe ini menyediakan berbagai macam olahan ketan. Diantaranya, ketan bumbu kacang kedelai yang menjadi menu andalan, ketan serundeng, kolak ketan durian dan kolak ketan pisang.
Menurut Chrisna, pemilik Cafe Omah Ketan, dirinya memulai usaha ini 2013 silam. Sebelum menekuni usaha kuliner, ia bekerja di sebuah lembaga pembiayaan selama 13 tahun.
"Awalnya coba-coba. Melihat perkembangan yang bagus, saya justru serius di usaha ini. Akhirnya saya memutuskan resign dari perusahaan," kata Chrisna mengawali perbincangan dengan detikcom, Jumat (12/12/2014).
Saat ditanya kenapa memilih usaha ketan, Chrisna menjelaskan jika dirinya ingin membuka usaha kuliner yang simple, unik dan belum banyak pesaing.
"Ketan itu kan simple masaknya. Satu bahan bisa untuk berbagai macam olahan. Nah, di Blitar kan belum ada yang melirik usaha ini. Jadi menurut saya masih sangat prospektif," tambah pria tinggi besar ini.
Rupanya, animo masyarakat untuk berburu kuliner tradisional sangat besar. Usaha Chrisna pun berkembang pesat. Detikcom yang sempat berkunjung, melihat cafe yang berada di pinggir sawah tersebut selalu ramai dipadati penggemar masakan olahan ketan ini. Suasana cafe pun didesain dengan menonjolkan kesan zaman dulu.
"Enak mas masakannya. Unik juga. Tapi yang penting nyaman untuk nongkrong," jelas seorang pelanggan, Arief Julianto.
Bersama istri dan ketiga temannya, Arief mengaku baru pertama kali berkunjung ke tempat ini. "Pertama kali. Tapi bikin ketagihan. Saya tahu tempat ini dari cerita teman," tambah Arief.
Harga yang dipatok pun sangat terjangkau. Antara Rp 3 ribu hingga Rp 15 ribu. Cafe ini buka mulai pukul 12.00-22.00 WIB.
"Yang penting menjaga rasa, menciptakan suasana nyaman serta ramah kepada pelanggan. Yang penting harga terjangkau untuk semua kalangan," tandasnya.
Berminat untuk mencoba?
(fat/fat)