Hal itu disampaikan Agus Imam Sonhaji menanggapi pernyataan dari Dirjen Transportasi dan Sarana Prasarana Bappenas Bambang Prihartono, agar pembangunan Trem tidak hanya workshop saja, tapi harus sudah mulai action pembangunan jalur, di sela acara Workshop Surabaya Mass Rapid Transit (SMART) tentang 'Dari Rencana Menuju Implementasi Pembangunan Angkutan Publik Sebagai Moda Transportasi Utama di Kota Surabaya', di lantai 2 Balaikota Surabaya, Rabu (3/12/2014).
"Kapan mlakune? (kapan jalannya?) Justru hari ini dan besok, Dari rencana menuju imlementasi pembangunan," kata Kepala Bappeko Agus Imam Sonhaji.
Rencananya, pembangunan AMC Trem di Surabaya diperkirakan mulai tahun 2015 dan bisa beroperasi pada Tahun 2017.
Menanggapi pernyataan dari PT KAI terkait lahan trem yang membutuhkan ruas yang lebar, Agus mengatakan, jalur untuk trem tidak ada kendala. "3 Minggu nglutus (menyusuri) terus. Ada nggak eks jalur trem yang hilang. Alhamdulillan kita sampaikan, untuk trem lahannya sudah siap," terangnya.
Pemkot mengakui lahan di Surabaya tidak seluas di Jakarta. Namun, ada berbagai kemungkinan yakni diantaranya memberlakukan pembatasan kendaraan bermotor.
"Ada kemungkinan yang lewat situ hanya kendaraan umum plat kuning saja. Kita sedang berupaya merevolusi budaya berkendara. Yang sukanya sendiri berubah menjadi public transport," tandasnya.
Agus menerangkan, pembebesan lahan merupakan cost terbesar dalam pembangunan proyek. Ia mencontohkan, Walikota Surabaya memilih membangun box culvert dibandingkan membebaskan lahan. "Untuk memudahkan itu (pembangunan)," tandasnya.
Ia mengatakan, semua pihak harus optimis seperti yang disampaikan Bambang dari Bappenas. Katanya, pihaknya pun tetap optimis pembangunan Trem dapat berjalan dengan baik.
"Aku optimis ae lah. Maunya ini (workshop) untuk merefresh kembali, iki loh sido (ini lah jadi)," jelasnya.
(roi/bdh)