Namun sidak ini diduga bocor. Sehingga, para penambang dan beberapa truk meninggalkan lokasi, sebelum petugas Satpol PP datang. Bahkan mereka meninggalkan 2 alat berat dan sebuah truk di lokasi tambang.
"Kita kembali datangi lokasi tambang milik Ridwan. Ini bandel, kita lihat kemarin ada satu lokasi, tapi sekarang sudah ada 4 lokasi," ujar Kasi Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ripai, kepada detikcom, Selasa (2/12/2014).
Bahkan pemilik tambang ini, kata Ripai, berani mencopot police line yang sudah dipasang saat penutupan lalu.
"Ini sudah tindakan melanggar hukum pidana umum, kita akan laporkan ke polres," tandas Ripai.
Satpol PP Banyuwangi menggelar razia bersama dengan beberapa petugas TNI dan Polsek Wongsorejo. Namun meski ditemukan 2 alat berat dan sebuah truk bermuatan batu dan pasir, mereka tidak melakukan penahanan. Bahkan cenderung membiarkan kendaraan berat tersebut.
"Kita hanya mengawal kegiatan satpol PP, mengenai penindakan semuanya wewenang Satpol PP," ujar Aiptu Sumarto, Kanit Reskrim Polsek Wongsorejo.
Dalam razia yang digelar Satpol PP ini juga nyaris terjadi gesekan antara anggota Polsek Wongsorejo berinisial DS dan anggota TNI berinisial NR. Pasalnya, oknum TNI yang bertugas sebagai Babinsa setempat menunjukkan lokasi tambang lain yang tak berizin pula kepada Satpol PP. Namun rupanya, hal ini membuat tersinggung oknum anggota polisi itu.
"Habis ini saya tutup semua, biar semua gak makan. Wong gak ada yang tau kok malah diberitahu. Kalau kapolsek tidak berani menutup biar saya saja yang menutup," ujarnya secara lantang seolah-olah ditujukan kepada NR anggota TNI.
(fat/fat)