Korban diketahui bernama Titik Yuliati seorang tenaga pengajar di sekolah tersebut. Titik mengalami luka lebam di bagian wajahnya akibat bogem mentah Sutarman, pesuruh sekolah. Bagian bibir Titik juga robek akibat gigitan pelaku saat keduanya berkelahi.
Menurut keterangan yang dihimpun detikcom mengungkap, kasus penganiayaan terjadi saat jam sekolah. Berawal korban ingin membuka salah satu ruang kelas. Karena dalam kondisi terkunci, korban mencoba untuk menghubungi Sutarman yang biasa mengurus sekolah.
Pesan singkat yang dikirim korban, justru dibalas pelaku yang menyinggung korban. Hal itu kemudian memancing korban untuk mengklarifikasi dengan mendatangi pelaku.
Sial bagi korban, ketika bertemu pelaku bogem mentah melayang ke arah wajahnya. Perkelahian tak terhindarkan dan beruntungnya segera diketahui guru lain untuk melerainya.
"Pelaku langsung menghajar korban ketika menemuinya di lokasi sekolah," sebut sumber enggan dibeberkan namanya ini kepada detik.com, Rabu sore.
Lantaran tidak diterima menjadi korban penganiayaan, Titik kemudian mengadu ke Polsek Ampelgading.
Kapolsek Ampelgading AKP Mujianta membenarkan, adanya perkara tersebut. Namun pihaknya melimpahkan penanganan perkaranya ke UPPA Polres Malang.
"Tadi memang kesini mau melapor, karena korbannya perempuan saya sarankan melapor ke polres," ucap Mujianta.
Sementara Kepala UPTD Dinas Pendidikan Ampelgading Eko Sulistyo mengaku, pihaknya sudah menyelesaikan perselisihan antara pelaku dengan korban.
"Tidak ada laporan polisi, karena sudah damai. Kami barusan saja selesai mempertemukan keduanya," tegas Eko terpisah.
Eko tidak memungkiri perkelahian terjadi karena ketersinggungan antara korban dan pelaku. "Tapi sudah selesai, kita harus maklumi kondisi pesuruh ya begitu," terangnya.
Dia menerangkan, proses mediasi melibatkan pemerintah desa, pengawas serta sekolah dan komite. Dan dirinya memastikan perseteruan antara pelaku dan korban telah selesai. "Sudah damai, kami menjamin itu," tandasnya.
(fat/fat)