Pelajar MA di Blitar Manfaatkan Dinamo Sepeda untuk Charger HP

Pelajar MA di Blitar Manfaatkan Dinamo Sepeda untuk Charger HP

- detikNews
Selasa, 25 Nov 2014 17:00 WIB
Foto: Irvan Fauzi
Blitar - Pelajar kelas 2 jurusan IPA Madrasah Aliyah (MA) Darul Huda Desa Gambar Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar, berhasil menciptakan charger handphone (HP) dengan memanfaatkan dinamo sepeda. Alat charger sederhana ini, dirakit bersama empat temannya.

Ide sederhana ini, muncul dari seringnya Vawaid kehabisan batrei HP. Untuk mencharge di sekolah tidak memungkinkan, karena tidak tersedia colokan listrik. Apalagi, di sekolah tempat menuntut ilmu tidak diperkenankan membawa HP ke dalam kelas.

Dari coba-coba ini, Vawaid akhirnya memanfaatkan dinamo sepeda miliknya dan berhasil. Dinamo sepeda diketahui sebagai penghasil sumber daya dan biasanya digunakan untuk menyalakan lampu pada sepeda.

"Awalnya saya sering kehabisan batrei HP. Apalagi pulang sekolah kan sore, dan listrik sering mati jadi tidak ada kesempatan ngecharge. Saya pikir kenapa tidak coba pakai dinamo saja. Kan dinamo penghasil tenaga. Jadi sekarang berangkat sekolah bisa sambil ngecharge HP. Tinggal dicolokkan, beres," kata Vawaid sambil memperlihatkan charger ciptaannya kepada wartawan di sekolahnya, Selasa (25/11/2014).

Selain dinamo, alat yang digunakan adalah diode dan delco sebagai penyearah arus. Sementara temuan Vawaid ini sudah diujicobakan ke beberapa tipe HP. Hanya saja tinggal menyesuaikan colokannya. Vawaid mengaku, 30 menit ngecharge bisa bertahan selama 3 jam untuk batrei HP yang masih normal kondisinya.

"Alhamdulillah bisa menyuplai daya sekitar 3 jam. Yang penting kondisi HP masih normal. Tidak perlu lagi kebingungan mencari listrik," imbuhnya.

Dari uji coba di hadapan wartawan, charger tersebut berhasil menyuplai daya pada baterei. Meski begitu, Vawaid mengaku masih menemui kendala. Belum ada box yang digunakan sebagai tempat menampung alat ini menjadikannya tidak dapat digunakan pada saat hujan.

"Ke depan ini yang akan kami sempurnakan. Bisa dipakai kapan saja dimana saja dan dalam kondisi apa saja," jelasnya.

Temuan ini, kata dia, rencananya akan dipatenkan oleh pihak sekolah. Menurut Kepala Sekolah MA Darul Huda, Asyharul Muttaqin, pihaknya akan bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk mengembangkan sekaligus mempatenkan temuan ini.

"Kami support anak-anak dengan temuan ini. Insya Allah kami akan segera menggandeng sebuah perguruan tinggi dari Malang, untuk mengembangkan alat ini. Jika nanti pasar memungkinkan, alat ini akan kami produksi secara massal dan dijual bebas," terang Asyharul.

Alat sederhana ini hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 30 ribu saja untuk pembuatannya.

"Murah meriah. Kini anak-anak juga mengembangkan charger dengan memanfaatkan sepeda motor. Semoga ini memberikan manfaat bagi semua," tandas Asyharul.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.