Hasil pemeriksaan siswa dicurigai HIV/AIDS itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, Abu Bakar Abdi, Senin (24/11/2014).
"Jumlah siswa yang dicurigai itu ada tujuh anak. Tapi hasil pemeriksaan, semuanya dinyatakan negatif," tegas Abu Bakar Abdi, di kantor Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Situbondo.
Lebih jauh, Abu Bakar Abdi mengatakan, kecurigaan 7 siswa SD tertular HIV/AIDS itu berawal dari laporan masyarakat, terkait hasil testimoni seorang penderita HIV/AIDS di Situbondo. Disebut-sebut, para siswa SD itu sempat melakukan oral seks, dengan si penderita yang kini telah meninggal.
"Informasi itu kemudian kita tindak lanjuti. Ini sebenarnya kasus agak lama, tapi kita memang menerapkan silent operation atau operasi senyap. Jadi, tidak semua orang boleh tahu," papar Abdu Bakar Abdi.
Meski begitu, Abu Bakar mengimbau, agar para orang tua tetap memperhatikan perilaku putra-putrinya. Termasuk dengan mewaspadai perilaku dan pergaulan anak.
"Jika ada perubahan perilaku, segera laporkan ke kami. Sekedar diketahui, jika HIV/AIDS itu tidak menyerang orang dewasa saja, tetapi juga bisa menjangkiti anak-anak," pungkas Abu Bakar.
Sebelumnya, ada 6 siswa SDN di Situbondo yang dicurigai terjangkit HIV/AIDS. Keenam siswa itu konon berada di satu Kecamatan di Situbondo.
Mereka dicurigai mengidap HIV/AIDS, setelah diajak melakukan oral seks oleh seorang waria pengidap HIV/AIDS. Kabar menghebohkan itu kini mendapat perhatian serius pihak terkait di Situbondo.
(bdh/bdh)