Angkutan di Jember Tak Ikut Mogok, Tapi Jumlah yang Beroperasi Berkurang

Angkutan di Jember Tak Ikut Mogok, Tapi Jumlah yang Beroperasi Berkurang

- detikNews
Rabu, 19 Nov 2014 11:35 WIB
Foto: Syaiful Kusmandani
Jember - Aksi mogok angkutan umum di beberapa wilayah di Indonesia tak berlaku di Jember. Sejumlah bus dan angkutan kota masih beraktivitas seperti biasa meski belum ada penetapan tarif baru. Namun, bus yang beroperasi berkurang dari hari biasa lantaran naiknya BBM tak sebanding dengan jumlah penumpang.

"Sebenarnya berat juga juga buat kita awak bus dengan kenaikan BBM seperti solar yang kini 7500/liter. Kalau kita mogok kita tidak dapat uang. Alternatif kita pakai kenaikan 10% dari tarif normal dan inipun masih tidak mencukupi," kata Syamsul Arifin, seorang sopir Bus Restu Agung jurusan Jember-Surabaya kepada detikcom, Rabu (19/11/2014).

Menurut Samsul, armadanya membutuhkan biaya solar sekitar Rp 650 ribu untuk pulang-pergi (PP), namun kini biaya membengkak menjadi Rp 950 ribu. Beruntung pihak perusahaan otobus tempatnya bekerja masih memberi toleransi sampai ada penetapan tarif baru dari pemerintah.

"Kalau naiknya cuma 10% pasti kurang, karena selain solar dan setoran juga dibutuhkan biaya lebih untuk spare part bus yang kini juga harganya naik," tambahnya.

Awak bus berharap pemerintah segera menaikkan tarif minimal 30% untuk menormalkan kondisi pasca kenaikan BBM oleh pemerintahan Jokowi-JK. Meski aksi mogok bisa dihindari, namun jumlah pemberangkatan armada bus dari Terminal Tawang Alun Jember mengalami pengurangan, sepinya penumpang dan naiknya harga solar menjadi alasan di kalangan awak bus.

"Kalau dilihat dari jadwal pemberangkatan memang ada pengurangan bus yang beroperasi, mungkin karena naiknya solar maupun penumpang yang sepi," kata Kepala Terminal Tawang Alun, Samson, kepada wartawan.

Dari 200 bus yang berangkat dari terminal, kini hanya sekitar 100 bus saja yang beroperasi. Bahkan bus dengan tujuan Surabaya maupun ke Pulau Bali tak sepenuhnya sampai tujuan. Jika kondisi sepi, penumpang dipindah ke bus di depannya.

"Biasanya sampai Banyuwangi penumpang tujuan Denpasar dipindah ke bus lain. Ini untuk mengurangi beban biaya operasional masing-masing armada bus," tambahnya.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.