"Silahkan kalian demo, tapi jangan mengganggu ketertiban umum. Apalagi sampai mau menutup jalan," hardik Kasat Sabhara Polres Situbondo, AKP Hariyono.
Dalam aksinya menolak kenaikan BBM, mahasiswa HMI Situbondo mengawali dengan melurug kantor DPRD Situbondo di Jalan Kenanga. Sejumlah polisi dan Satpol PP menghadang di pintu gerbang. Selain berorasi, mereka juga membentangkan aneka poster bernada kecaman dan penolakan kenaikan harga BBM.
Saat bersamaan, tidak satu pun anggota dewan yang berada di kantor, karena konon sedang kunjungan kerja ke Sidoarjo. Polisi dan pihak Sekretarian Dewan mengizinkan seorang mahasiswa melakukan sweeping ke dalam kantor.
"Harus diperiksa ke dalam, jangan-jangan anggota dewannya ngumpet atau diumpetin," tandas Saiful Bahri, seorang pendemo.
Nah, saat seorang mahasiswa melakukan sweeping di dalam kantor, sejumlah mahasiswa lain berusaha menutup jalan, dengan cara duduk-duduk. Polisi langsung bertindak mengusir paksa mahasiswa ke tepi jalan.
Dari kantor DPRD Situbondo, massa HMI meneruskan aksinya dengan longmarch ke kantor pemkab Situbondo. Namun, keinginan mahasiswa bertemu Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, kembali gagal.
(fat/fat)