Suyanto, salah seorang tokoh kelompok mengaku meski peternak mengalami keterpurukan, namun ada saja yang memilih tetap bertahan.
"Kami berharap masa-masa kejayaan kami merawat ternak hingga dihargai ratusan juta bisa kami raih kembali," kenang Suyanto kepada detikcom saat di kandangnya, Sabtu (15/11/2014).
Namun pihaknya juga mengkritisi pemerintah yang sering membantu kelompok dengan bentuk uang. Sehingga banyak orang berlomba-lomba masuk kelompok. Setelah anggota mendapat bantuan dana, anggota baru tersebut tidak menekuni pemeliharaan kambing etawa. Sehingga dana yang dibagikan tidak sesuai dengan peruntukan
"Kami itu butuh bantuan kambing, bukan uang. Jika diberikan uang beginilah jadinya. Antar anggota kelompok salah paham. Setelah mendapatkan uang banyak, (anggota baru) tidak mau memelihara kembing tapi malah bisnis lainnya," keluh Suyanto.
Kini Suyanto dan beberapa peternak kambing etawa lainnya berusaha keras dan bangkit dari keterpurukan.
(fat/fat)