Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Maryoko menjelaskan, otopsi terhadap jenazah Yuli selesai dilakukan Rabu (12/11) sekitar pukul 22.00 Wib. Hasilnya, gadis asal Desa Ngabar, Kecamatan Jetis ini dipastikan tewas akibat tenggelam.
"Dari hasil otopsi, korban meninggal karena paru-paru dan jantungnya tersumbat air, jadi akibat tenggelam, selain itu, keluar cairan berwarna bening dari mulut, hidung, telinga, dan kemaluan korban," ucap Maryoko kepada detikcom, Kamis (13/11/2014).
Maryoko menuturkan, pada jenazah Yuli hanya ditemukan sebuah luka lebam di atas alis mata sisi kanan. Setelah dilakukan otopsi, bekas luka ini tidak sampai merusak tulang tengkorak korban. Pihaknya juga belum bisa memastikan penyebab luka lebam tersebut.
"Untuk penyebab tenggelamnya korban, masih kita dalami, apakah korban sengaja menenggelamkan diri ataukah ada orang lain yang terlibat," tandasnya.
Yuli ditemukan warga dalam kondisi tak bernyawa di tepi Sungai Brantas, tepatnya di bawah Jembatan Padangan, Kecamatan Magersari, Rabu (12/11) sekitar pukul 15.00 Wib. Saat ditemukan, kondisi mayat Yuli sudah membiru dengan posisi tengkurap di atas tanaman kangkung di tepi Sungai Brantas.
Mayat Yuli ditemukan warga masih memakai celana jeans warna hitam, kemeja lengan panjang warna hijau-kuning berlogo 'Nur Arafah'. Selain itu, Yuli masih memakai kaos kaki warna cokelat muda.
Malam hari sebelum ditemukan tewas, atau sepulang kerja pada Selasa (11/11) sekitar pukul 21.00 Wib, Yuli meminta diantar oleh rekan kerjanya ke depan Swalayan Bentar. Diduga saat itu, gadis berambut ikal ini bertemu dengan seseorang.
(bdh/bdh)