"Bapak membuat sendiri (bom ikan, red) kalau ada pesanan. Waktu meledak itu saya sedang nonton TV, sedangkan bapak merakit," papar Jasid, saat dimintai keterangannya di Mapolsek Panarukan, Rabu (12/11/2014).
Keterangan yang dihimpun detikcom, selain pengrajin kerang, Hanafi ternyata juga dikenal sebagai tukang rakit bom ikan (bondet). Disebut-sebut, Hanafi biasa menerima pesanan membuat bom ikan dari luar kota, khususnya dari wilayah Pasuruan. Pesanan sering diterima, sejak di Pasuruan ketat dilakukan pengawasan terhadap bom ikan.
Bahkan, informasinya, bahan bom ikan itu juga konon dari Pasuruan. Hanafi disebut-sebut sudah terbiasa buat bom ikan sejak hampir 2 tahun terakhir. Sebelumnya bahkan juga sempat meledak, tapi diluar rumah dan tidak parah.
Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo, tidak menepis jika korban tewas biasa menerima suruhan membuat bom ikan. Selain memiliki keberanian, Hanafi juga dikenal punya keahlian merakit bom ikan. Namun, Kapolres Hadi belum bisa menyimpulkan, dari mana bahan-bahan peledak yang dirakit oleh korban.
"Kalau soal bahan peledaknya dari mana, masih kami telusuri. Kita masih terus mengorek keterangan saksi-saksi," papar AKBP Hadi Utomo.
Sementara beberapa personel Labfor Polda Jatim sudah tiba di lokasi kejadian, di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan. Hingga pukul 11.30 Wib, personel Labfor masih melakukan penyelidikan di TKP. Banyak warga masih terus berdatangan ingin melihat. Untuk mensterilkan lokasi, garis polisi masih terpasang mengelilingi lokasi kejadian.
(fat/fat)