Dari informasi yang dihimpun, keributan tersebut dipicu akibat tidak diundangnya organisasi kepemudaan PP dalam rapat dengar pendapat yang dilakukan anggota Komisi A membahas pengrusakan lahan konservasi.
Dari pantauan, beberapa kader PP yang terlihat geram berusaha masuk ke dalam kantor wakil rakyat. Beruntung anggota PP lainnya bisa meredam emosinya.
Lois Hariona, salah seorang anggota Pemuda Pancasila kepada wartawan mengatakan, rapat dengar pendapat (hearing) sendiri sengaja dilakukan Komisi A dengan pelapor LSM Lira, yang melaporkan bahwa ada pengurukan lahan konservasi mangrove.
"Dari sanalah, ormas dari pemuda Pancasila yang sekaligus sebagai pelaksana proyek pengurukan merasa tak terima karena tak diundang saat rapat dengar pendapat," ujar Lois.
Sementara itu lanjutnya, Pemuda Pancasila menganggap laporan soal kerusakan konservasi alam akibat adanya pengurukan dinilai terlalu mengada-ada.
"Masalah ada hearing di DPRD, kenapa hanya ormas pelapor (yang diundang), ormas kita kok gak diundang? jadi ormas kita marah," ujar Lois.
(bdh/bdh)