Akibatnya, teras pendopo ikon Trowulan ini mengalami sedikit kerusakan tertimpa pohon berumur 41 tahun ini. Sementara puluhan pengunjuk panik.
Menurut saksi mata, Mistri (40), pohon tumbang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Pemilik warung kopi yang tak jauh dari lokasi pohon tumbang ini mengatakan, sebelum pohon berdiameter sekitar 1 meter itu tumbang, kondisi hujan lebat disertai angin kencang.
"Saat angin kencang disertai hujan lebat, tiba-tiba terdengar suara 'kratak-kratak' kemudian 'bruak', pohon itu tumbang," ucap Mistri kepada detikcom.
Mistri menambahkan, saat pohon yang ditanam Widjojo Soejono, Pangdam VIII Brawijaya tahun 1973 silam ini tumbang, Pendopo Agung Trowulan tengah dipadati puluhan pengunjung. Beruntung, tak ada satupun korban dalam peristiwa ini.
"Para pengunjung berteduh di dalam pendopo, jadi saat pohon tumbang tidak ada yang kena, hanya saja pada berlarian karena panik," imbuhnya.
Sementara salah seorang warga, Surya Prana mengatakan, pohon tumbang tak hanya terjadi kali ini. Tahun lalu, pohon berukuran sama di halaman Pendopo Agung Trowulan juga tumbang diterjang hujan lebat disertai angin kencang.
"Sudah dua kali ini (pohon tumbang), dan terjadi setiap setelah Suro an, yang dulu malah berumur 50 tahun," ungkapnya.
Meski tak ada korban, teras sisi kanan Pendopo Agung Trowulan mengalami sedikit kerusakan akibat tertimpa cabang pohon. Selain itu, setengah dari kerangka besi tenda berukuran 35 x 35 meter porak poranda tertimpa pohon.
Sampai saat ini, penjaga Pendopo Agung masih memangkas cabang dan ranting pohon yang tumbang dengan alat seadanya. Kerangka besi tenda yang roboh masih berserakan di lokasi.
(iwd/iwd)