"Secara pribadi saya setuju jika BBM dinaikkan. Kalau memang itu yang terbaik bagi pemerintah," ucap Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Suryo Sumarno, di sela-sela Mubes ke IX PP di Hotel Singhasari Jalan Raya Beji, Kota Wisata Batu, Jumat (7/11/2014).
Japto menegaskan, sudah tidak dipungkiri banyak tikus atau maling pada masalah BBM. Pembenahan harus dilakukan untuk menutup kebocoran-kebocaran tersebut.
"Ibaratnya bukan malah menambah padi di lumbung yang banyak tikusnya. Tapi membasmi tikus-tikus itu yang didahulukan," tegasnya.
Dia menyebut, kebijakan pemerintahan Jokowi menaikkan harga BBM bagai simalakama. Alasan pengurangan subsidi selalu diperdebatkan, sementara kompensasi dari pengurangan tersebut tidak membawa dampak yang positif.
"Jika mereka yang dipelosok, apa artinya uang dari kompensasi untuk menaiki angkutan umum dan kebutuhan lainnya akan habis. Jadi tidak membawa hasil positif, karenanya kami menyebut simalakama," tuturnya.
Dia mencontohkan, PP sudah menjalankan sebuah program kemitraan bersama beberapa pemerintah daerah, dengan membuka lahan-lahan pertanian dan peternakan di luar Jawa.
Harapannya, lahan-lahan tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat setempat untuk menanam yang hasilnya bisa dikonsumsi dan dijual.
"Solusi itu kenapa tidak dilakukan pemerintah, daripada memberikan uang kompensasi jika menaikkan harga BBM," ungkapnya.
Dirinya berharap, kenaikan BBM akan dibarengi dengan kesiapan infratruktur yang memadai. Fasilitas kepada masyarakat harus dikedepankan, bukan malah tidak diperhatikan.
"Yang jelas terserah pemerintah untuk menaikkan BBM, bagi kami perhatian maksimal dan nyata harus diberikan kepada masyarakat," tutupnya. (bdh/bdh)