"Tanaman yang dijual para pedagang bukanlah edelweis, melainkan tanaman semak yang menyerupai tanaman yang dilindungi (edelweis)," kata Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari, saat dihubungi detikcom via telepon seluler, Minggu (2/11/2014).
Ayu mengaku, jika pihak TNBTS sudah melakukan sidak. Namun mereka tidak menemukan pedagang yang menjual edelweis asli. "Jika menemukan pedagang yang jual edelweis asli, kami langsung melakukan penyitaan dan tindakan sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.
Ayu juga mengimbau kepada para wisatawan Bromo agar berhati-hati jika membeli souvenir edelweis yang dijual para pedagang.
Karena yang dijual para pedagang souvenir hanya bunga yang mirip edelweis, pihaknya jelas Ayu, tidak mempermasalahkan. "Pedagang yang jual tanaman yang menyerupai edelweis kita biarkan, mereka juga butuh makan," ujar Ayu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupetan Probolinggo, Anung Widiarto mengatakan, pihaknya masih akan melakukan peninjaun, khususnya terhadap pedagang sovenir bunga edelweis.
"Kita akan melakukakan sosialisasi terkait larangan untuk menjual tanaman yang sudah diatur oleh Undang-Undang No 5 Tahun 1990," kata Anung.
(bdh/bdh)