Musibah terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu (15/10/2014). Saat itu warga Desa/Kecamatan Geneng Ngawi, akan pergi ke tukang jahit diantar suaminya, Abdullah, dengan naik motor.
Karena akan melewati rel, sang suami berhenti dan menaruh motornya di tepi rel dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Namun tanpa diduga, korban tiba-tiba meninggalkan suaminya dan berjalan menyeberangi rel sambil menggendong bayinya.
Saat itu juga dari arah Madiun meluncur KA Argo Wilis jurusan Jakarta-Surabaya, langsung menabrak tubuh ibu dan bayi hingga terseret sejauh 20 meter. Keduanya tewas seketika dengan kondisi mengenaskan.
"Tadi si ibu itu menyeberang lebih dulu, padahal suaminya masih naruh motornya di dekat rel," ujar Subandono, saksi mata kepada detikcom.
Kasus kecelakaan yang menewaskan pasangan ibu dan bayinya ditangani petugas identifikasi Polres Ngawi dan langsung melakukan olah TKP. Diduga korban tidak mengetahui jika ada kereta lewat sebab tidak ada palang pintu.
"Korban tadi menyeberangi rel yang tidak ada palang pintunya. Sehingga korban tak tahu kalau ada kereta api akan lewat," terang Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Budi Santoso.
Setelah dilakukan pemeriksaan di lokasi, kedua mayat korban akhirnya dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Soeroto Ngawi untuk menjalani otopsi.
(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini