Bayi yang belum diberi nama itu dilahirkan di puskesmas setempat 4 hari lalu tepatnya, Sabtu (27/9). Oleh pihak Puskesmas, disarankan agar sang bayi dibawa ke Rumah Sakit Mohammad Anwar, Sumenep
Muksan (43) dan Mani (40), orang tua sang bayi, membawa bayi dari 5 bersaudara itu rumahs akit milik pemprov. Namun warga Kampung Batas Timur, Desa Ellak Daya, Kecamatan Lenteng, Sumenep itu hanya disuruh rawat inap. Obat pun disuruh membeli sendiri.
"Saya tiga hari disuruh rawat inap. Obat disuruh beli sendiri, obat habis Rp 400 ribu," kata Mani kepada detikcom, Selasa (30/9/2014).
Mani mengatakan pihak RS Mohammad Anwar menyarankan agar bayinya di bawa ke RSU dr Soetomo. Pihak rumah sakit tidak bisa melakukan tindakan operasi karena keterbatasan alat.
"Kata orang rumah sakit, kalau mau operasi harus ke Surabaya. Tapi saya tidak punya uang," ujar Mani.
Mani menambahkan, sebagai buruh tani, penghasilannya sangat pas-pas an yang hanya cukup untuk makan saja. Mani mengaku tidak sanggup jika harus pergi ke Surabaya, apalagi melakukan tindakan operasi terhadap anaknya.
"Saya minta tolong barangkali ada yang membantu biaya operasi anak saya," pungkas Mani.
(iwd/fat)