Mereka masih meminta kepada Muspika untuk segera mengusir 10 orang yang dianggap telah membuat risau warga ini.
"Kita kemarin sudah meminta Muspika yang hadir di kelurahan untuk mengusir mereka. Tapi ternyata tidak terbukti. Ini sudah meresahkan masyarakat," ujar Rio, salah satu warga Kenjo, dalam pertemuan dengan Muspika di Kantor Kecamatan Glagah, Sabtu (27/9/2014).
Menurutnya, masyarakat Kenjo menggelar aksi pengusiran itu, karena keresahan warga atas pengakuan Dumairi, salah satu warga Kenjo yang memiliki ilmu santet.
Sontak saja warga kemudian melakukan penolakan terhadap Dumairi dan beberapa orang yang diduga juga memiliki ilmu santet.
"Selain itu dia sangat tidak menghormati Ulama dan tokoh masyarakat Kenjo," tambahnya.
Selain Dumairi, 9 orang yang dituding dukun santet adalah Hw, An, Nrs, SL T, SL I, Wh, Hf, Us, dan Nik.
Sementara itu Kapolsek Glagah AKP Jupriadi mengaku saat ini anggotanya berusaha meredam emosi warga yang ingin mengusir beberapa orang yang diduga dukun santet.
"Kita beri pemahaman mereka agar tidak anarkis. Ada beberapa permintaan warga yang nantinya harus ada kesepakatan bersama," ujarnya.
Pertemuan yang berlangsung hampir dua jam ini berlangsung buntu. Warga meminta ada jaminan kepada aparat keamanan jika para dukun santet itu tidak mengulangi perbuatannya.
Mereka mengancam akan datang lagi hari Senin (29/9/2014) untuk mengirimkan syarat atau keinginan warga.
"Kita akan datang lagi hari Senin. Menunggu rembuk warga. Entah sumpah pocong atau diusir dari kampung ya saya tidak tau," pungkas Rio.
(gik/gik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini