"Kami ke Surabaya karena kami ingin mendapatkan ilmu lebih banyak mulai dari membangun potensi sumber daya manusia, penataan sentra Pedagang Kaki Lima (PKL), optimalisasi lahan pertanian, pengurusan administrasi kependudukan, hingga cara untuk meningkatkan partisipasi warga dalam program pembangunan kota," kata Wali Kota Metro, Lukman Hakim usai bertemu Wali Kota Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Kamis (25/9/2014).
Menurutnya, dipilihnya Surabaya karena dianggapnya di bawah kepemimpinan Wali Kota Risma, Surabaya berhasil mengoptimalisasi pelayanan publik sehingga banyak menyabet penghargaan, dan sering diajak kerjasama baik pemerintah pusat dan daerah.
"Kami ingin belajar atas keberhasilan Surabaya. Karena bagi kami, tidak perlu belajar jauh-jauh ke luar negeri, belajarnya ke Surabaya saja," imbuhnya.
Selain Walikota Metro, Ketua DPRD Kota Metro Anna Morinda yang ikut dalam rombongan Pemkot Metro juga sempat menanyakan langsung kiat sukses dalam mengubah pemikiran warga yang awalnya apatis menjadi ikut aktif dan peduli terhadap program Pemkot.
"Kita beri contoh dengan ikut turun langsung. Seperti kerja bakti tiap Jumat pagi. Jadi tidak hanya sekadar teori atau perintah. Lama-lama warga juga akan terbiasa sehingga akan melakukannya sendiri," kata Risma menjawab pertanyaan Ketua DPRD Kota Metro.
Risma juga mengungkapkan pemanfaatn teknologi dan informasi yang terus berkembang berawal dari tiap tahun jumlah pegawai pemkot terus berkurang. Yang kemudian diatasi dengan pemakaian teknologi informasi untuk pelayanan publik.
"Ternyata warga senang karena selain lebih transparan, juga memangkas waktu karena pelayanan bisa lebih cepat dibandingkan dengan cara manual," imbuh mantan kepala Bappeko Surabaya ini.
Tak hanya itu, Risma juga menjelaskan upaya Pemkot Surabaya dalam melakukan efisiensi anggaran. Salah satunya dengan meniadakan kegiatan Pemkot Surabaya yang digelar di hotel.
(ze/bdh)